PORTAL — Tim Peneliti dari Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Anggaran Responsif Gender dalam Program Perlindungan Sosial” sebagai bagian dari Hibah Penelitian Fundamental Reguler Tahun 2025 yang didanai oleh Direktorat Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
Kegiatan yang berlangsung di Café Alya ini menghadirkan berbagai stakeholder penting, termasuk perwakilan perempuan, kader kelurahan, LPMK, kader Posyandu, dan media.
Hadir sebagai narasumber utama, Abd. Samad, Koordinator Program dari Yayasan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (YLP2EM) Kota Parepare, sebuah lembaga yang konsen terhadap isu sosial dan kelompok rentan.
FGD ini bertujuan menggali persepsi dan masukan dari masyarakat akar rumput terkait efektivitas penerapan anggaran responsif gender, khususnya dalam mendukung ketahanan sosial ekonomi perempuan kepala keluarga.
Ketua Tim Peneliti, Dr. Yadi Arodhiskara, bersama anggota tim Fajar Ladung, dan Wahyu Rasyid, turut hadir langsung memimpin jalannya diskusi.
Hasil FGD menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan desain kebijakan perlindungan sosial yang lebih sensitif terhadap kerentanan gender. Temuan ini akan menjadi dasar dalam merumuskan rekomendasi kebijakan daerah yang lebih adil dan inklusif.