Debit Air Sungai Karajae Turun Drastis, 7.000 Pelanggan PAM Parepare Terdampak

PORTAL — Ribuan pelanggan PAM Tirta Karajae di Parepare menghadapi krisis air bersih setelah debit Sungai Karajae mengalami penurunan signifikan yang tidak terduga.

Direktur PAM Tirta Karajae, Firdaus Djollong, melakukan peninjauan langsung ke fasilitas Intake di Salo Karajae, Jumat sore (5/9/2025), menyusul keluhan gangguan distribusi air bersih di beberapa wilayah.

Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi mengkhawatirkan. Debit air yang sebelumnya mampu mendistribusikan 140 liter per detik kini hanya tersisa 80 liter per detik – penurunan hampir setengahnya.

“Ini menjadi tanya besar bagi kami, karena tahun lalu dengan kondisi El Nino yang cukup panjang, jumlah debit kami mampu mendistribusikan air 140 liter per detik bahkan 180 liter per detik,” ungkap mantan anggota DPRD Parepare tersebut.

Firdaus menduga terjadi perubahan kondisi arus air di bagian hulu yang menyebabkan pasokan air ke fasilitas intake berkurang drastis. Akibatnya, pihaknya terpaksa menonaktifkan sementara pompa yang biasanya mendistribusikan 60 liter per detik.

Menghadapi situasi kritis ini, PAM Tirta Karajae segera mengaktifkan layanan darurat menggunakan mobil tangki. Air bersih akan didistribusikan gratis melalui mobil tangki PDAM, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Pemadam Kebakaran (Damkar).

“Ada sekitar 5.000 sampai 7.000 pelanggan yang pasti mengalami kondisi yang berat soal ketersediaan air bersih mereka,” jelas Firdaus.

Dia mengimbau seluruh pelanggan untuk menghemat penggunaan air selama musim kemarau dan menyiapkan wadah penampungan air sebagai antisipasi.

Penurunan debit air ini menjadi fenomena yang mengejutkan mengingat tahun sebelumnya, meski dalam kondisi El Nino berkepanjangan, pasokan air justru lebih stabil dan bahkan lebih besar.

Pemantauan kondisi Sungai Karajae terus dilakukan untuk mencari solusi jangka panjang mengatasi krisis air bersih di Kota Parepare.