PORTAL — Open Tournament Domino Walikota Cup Parepare yang digelar di alun-alun kota Lapangan Andi Makkasau berubah menjadi kekecewaan besar bagi para peserta.
Acara yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi antar pemain domino ini justru berakhir dengan protes keras dari peserta yang menuntut pengembalian uang pendaftaran.
Salah seorang peserta dari Kalimantan Utara yang membawa 12 pasang pemain mengungkapkan kekecewaannya. “Kami datang mau silaturahmi. Hari Jumat kami tiba di Parepare, dua malam kami naik kapal kesini untuk jalin silaturahmi, tapi kenapa sistem panitia ini tidak komitmen,” ujar Baba, yang menjadi peserta.
Kritik tajam dilontarkan peserta terkait manajemen acara yang dinilai sangat buruk. “Harusnya sudah sistem yang mengatur. Kacau kegiatannya, kita dari siang,” tambahnya.
Para peserta menuding panitia telah melanggar komitmen yang telah disepakati sebelumnya. “Pendaftaran komitmen hari Rabu selesai, ada rentang 2 hari susun bagan. Peserta yang datang di sini sudah persiapan pembiayaan dua hari,” keluh salah seorang peserta dengan teriak.
Yang membuat peserta semakin geram adalah sikap panitia yang terus menerima pendaftaran baru meskipun batas waktu sudah ditentukan. “Panitia terkesan terus menerima pendaftaran baru, padahal sudah ada komitmen sebelumnya. Ini tentu kami dirugikan,” tegas peserta.
Kondisi venue juga menjadi sorotan karena dinilai tidak siap. “Kita lihat penerangan tidak siap. Panitia tidak sanggup, kami minta bubarkan saja. Tidak siap ini tournament,” kata peserta lainnya.
Ketua Panitia, Anwar Asaad, sempat memohon maaf atas kekacauan yang terjadi dan berjanji akan merampungkan pertandingan sambil meminta agar acara tetap dilanjutkan. Namun, para peserta menolak mentah-mentah dan meminta uang pendaftarannya dikembalikan.