PORTAL — Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himatepa) Universitas Hasanuddin (Unhas) melanjutkan program AGROFARM lewat pelatihan budidaya ayam petelur dan ayam ALOPE, Sabtu (6/9). Kegiatan berlangsung di Kantor Desa Nisombalia, Kabupaten Maros, dengan 38 peserta dari sanggar tani.
Pelatihan ini bertujuan menambah keterampilan masyarakat desa dalam mengelola usaha ternak unggas. Diharapkan, usaha ayam petelur dan ayam lokal pedaging (ALOPE) bisa menjadi tambahan pendapatan sekaligus memperkuat ketahanan pangan.
Program AGROFARM sebelumnya juga menghadirkan pelatihan budidaya maggot sebagai pakan alternatif dan budidaya ikan nila. Rangkaian kegiatan tersebut diarahkan untuk membangun sistem pertanian-peternakan terpadu yang efisien dan ramah lingkungan.
Materi dibawakan Ahmad Hidayat, S.Pt., mahasiswa Fakultas Peternakan Unhas. Ia menjelaskan ayam ALOPE merupakan hasil pengembangan Fakultas Peternakan Unhas. Ayam ini memiliki ketahanan tubuh baik, mudah dipelihara, dan sesuai dengan kondisi masyarakat.
“Mulai dari bibit, kandang, pakan, pengendalian penyakit, hingga pemasaran, semua harus dikelola dengan benar. Potensi ALOPE besar, apalagi jika ditopang pakan maggot yang lebih efisien,” jelas Hidayat.
Peserta terlihat antusias. Mereka aktif bertanya terkait praktik pemeliharaan ayam maupun pemanfaatan maggot. Salah satu peserta, Ulfa, mengaku pelatihan membuka wawasannya. “Kami jadi tahu kalau beternak ayam ada ilmunya. Setelah pelatihan maggot kemarin, kami semakin siap mempraktikkannya di sanggar tani,” ujarnya.
Ketua Tim Pelaksana, Fitriani, menegaskan pentingnya kesinambungan program. “Dari maggot, nila, ayam petelur, hingga ALOPE, semuanya saling terkait. Harapannya, masyarakat Nisombalia dapat merasakan manfaat nyata dari program ini,” katanya.
Melalui AGROFARM, Tim PPK Ormawa Himatepa Unhas berharap masyarakat bisa mengoptimalkan potensi lokal dan mengembangkan pola peternakan berkelanjutan di Desa Nisombalia.