Miris! 178 Siswa SD Terpaksa Belajar di Gedung Lapuk, Rumah Guru Jadi Kelas Darurat

PORTAL — Kondisi memprihatinkan terjadi di SD Negeri 28 Duampanua, Kabupaten Pinrang, dimana ratusan siswa harus menjalani proses belajar mengajar di gedung sekolah yang sudah tidak layak pakai.

Bahkan pihak sekolah terpaksa menggunakan perumahan guru dan perpustakaan sebagai ruang kelas darurat untuk menampung siswa yang tidak tertampung.

Kepala SD Negeri 28 Duampanua, Hasibah, mengakui kondisi sekolahnya sangat mengkhawatirkan. Meski demikian, pihak sekolah tidak memiliki pilihan lain selain tetap memanfaatkan bangunan yang ada.

“Tidak ada pilihan, terpaksa kami gunakan untuk proses belajar mengajar,” ujar Hasibah, Senin (15/9/2025).

Menurut Hasibah, sebagian siswa harus belajar di perumahan guru dan perpustakaan. “Termasuk dua kelas bekas kantor, menjadi tempat belajar siswa,” jelasnya.

Hasil pantauan di lokasi menunjukkan kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan. Selain dinding dan bagian beton yang sudah lapuk, rangka atap sekolah juga dalam kondisi yang mengkhawatirkan dan terancam roboh.

Hasibah mengungkapkan bahwa sejak puluhan tahun, bangunan sekolah tersebut tidak pernah mendapat perbaikan berarti. “Belum pernah tersentuh rehabilitasi bangunan,” ungkapnya.

Padahal, pihak sekolah sudah beberapa kali mengajukan proposal perbaikan, termasuk melalui sistem Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Namun hingga kini belum ada realisasi. “Sering dijanjikan, tapi realisasinya belum ada,” keluh kepala sekolah.

Saat ini, sebanyak 178 siswa menuntut ilmu di sekolah yang kondisinya memprihatinkan tersebut. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan mengingat keselamatan para siswa terancam, terutama dari kemungkinan runtuhnya rangka atap yang sudah lapuk.

Salah seorang orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah untuk menangani kondisi sekolah tersebut. “Semoga ada perhatian pemerintah daerah,” harapnya.

Orang tua tersebut juga mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya. “Jangan sampai ada korban jiwa baru mendapatkan perhatian,” ujarnya dengan nada prihatin.

Kondisi SD Negeri 28 Duampanua ini menjadi cerminan masih banyaknya fasilitas pendidikan di daerah yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Diharapkan pihak terkait segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kondisi sekolah demi keselamatan dan kenyamanan belajar para siswa.