PORTAL — Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (BaKTI) menggelar kegiatan Sinergi Monitoring Evaluasi Program dan Keuangan BaKTI (SINAKTI) di salah satu hotel lokal, Kamis (18/9/2025).
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen organisasi dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program inklusi di Kota Parepare.
Kegiatan yang akan digelar dua sesi ini dibuka langsung oleh Direktur YLP2EM Parepare, Ibrahim Fattah, ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Pengurus BaKTI, perwakilan Kelompok Konstituen (KK), Pendamping Layanan Berbasis Komunitas (LBK), dan Unit Usaha KK untuk sesi pertama. Sementara sesi kedua akan dihadiri perwakilan DPRD, Pemda, Kelurahan, Perguruan tinggi, CSO, dan media.
“Sekarang ini kita bahas bagaimana anggarannya dan sudah sejauh mana programnya. Bagaimana program ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat,” ungkap Direktur Yayasan BaKTI, Muhammad Yusran Laitupa.
Yusran menekankan bahwa momentum ini menjadi pengukur sejauh mana pemahaman masyarakat selama program inklusi berjalan di Kota Parepare, sekaligus bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan program yang dijalankan YLP2EM.
SINAKTI menerapkan metode audit partisipatif yang bertujuan menelaah dan mengevaluasi kegiatan keuangan serta operasional lainnya. Metode ini dirancang untuk memberikan keyakinan objektif atas keandalan informasi, kesesuaian dengan kebijakan, rencana dan kesepakatan, serta perlindungan terhadap aset dan sumber daya organisasi.
Ibrahim Fattah menegaskan bahwa audit ini tidak hanya fokus pada transaksi keuangan. “Tidak saja transaksinya yang diaudit, tapi bagaimana program itu pencapaiannya. Bagaimana sinergi antara anggaran dengan capaian program,” jelasnya.
Kegiatan ini juga bertujuan memastikan pelaksanaan di tingkat mitra lokal memahami kebijakan, standar, dan prosedur pengelolaan program dan grant INKLUSI sesuai dengan SOP YLP2EM Parepare-INKLUSI dan Panduan Keuangan INKLUSI.
Selain itu, SINAKTI juga mengukur tingkat efektivitas implementasi program dan keuangan dengan membandingkan Key Activity Achievement (KAA) yang telah dibuat dengan realisasi implementasi program dan keuangan di lapangan.
Dari kegiatan ini, BaKTI berharap mendapatkan rekomendasi dan masukan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan implementasi program dan grant, baik dalam hal keuangan maupun implementasi kegiatan serta penerapan kebijakan safeguard.
Hasil audit partisipatif ini juga diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan terkait upaya peningkatan pendampingan pengelolaan implementasi program dan grant oleh sekretariat INKLUSI di tingkat daerah.