PORTAL — Anggota DPRD Kota Parepare dari Fraksi PKB, Andi Muh. Fudail (AFU), menggelar kegiatan temu konstituen dan penjaringan aspirasi masyarakat (reses) di Gedung Aisyiyah.
Dalam kegiatan tersebut, berbagai keluhan masyarakat berhasil dikumpulkan untuk ditindaklanjuti.
Fudail menyampaikan bahwa keluhan utama masyarakat adalah persoalan sampah yang berserakan, khususnya di lingkungan pantai.
Menurutnya, hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dan anggapan bahwa pemerintah tidak memberikan perhatian yang cukup.
“Usulan saya adalah pemerintah bisa melakukan pembagian kewenangan antara Dinas Lingkungan Hidup dengan kecamatan,” ujarnya.
“Kalau kecamatan diberikan kewenangan untuk persoalan kebersihan, mereka punya struktur kelurahan, RT, RW yang bisa langsung bersentuhan dengan masyarakat,” ungkap Fudail.
Ia menilai masalah sampah terjadi karena tidak adanya koordinasi yang baik antara RT, RW, dan lurah dengan masyarakat, sehingga warga tidak merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan.
Permasalahan lain yang diangkat adalah nasib pedagang UMKM yang selalu ditempatkan di lapangan. Fudail menyoroti Anjungan Cempaka yang dulunya ramai pada malam hari, kini sepi pengunjung karena event-event terpusat di lapangan besar.
“Saya sudah menyampaikan ke Dinas terkait bahwa EO (Event Organizer) diminta untuk tidak hanya melakukan kegiatan di lapangan besar, tetapi juga di beberapa lokasi seperti Taman Kota dan Anjungan Cempaka. Namun ternyata EO tidak bersedia karena ini persoalan bisnis,” jelasnya.
Fudail mengusulkan agar pemerintah mencoba mengadakan event di daerah lain untuk melihat respons masyarakat, sehingga bisa menjadi pertimbangan bagi EO untuk diversifikasi lokasi.
Dalam reses tersebut, Fudail juga menyampaikan update tentang program bantuan kapal untuk nelayan yang sudah memasuki tahun ketiga. Program ini meliputi bantuan kapal beserta mesin dan alat tangkap yang sudah melalui proses validasi data.
“Tahun pertama tidak realisasi, tahun kedua tidak realisasi. Tahun ketiga ini harapan kita bisa terealisasi karena semua prosedur sesuai SOP sudah dilakukan, calon penerima sudah dipanggil dan data sudah divalidasi,” harapnya.
Melalui kertas aspirasi yang dibagikan, Fudail berhasil mengumpulkan sekitar 30 aspirasi masyarakat yang beragam, mulai dari bantuan etalase, bantuan pertukangan, hingga bantuan peralatan masak.
“Aspirasi-aspirasi ini akan kita jadikan usulan. Harapannya bisa dimasukkan dalam anggaran 2026,” tutup Fudail.