KK Champion Parepare Diperkuat Hadapi Perubahan Iklim

PORTAL — Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat (YLP2EM) sebagai mitra BaKTI (Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia) menggelar workshop penguatan kapasitas kelompok konstituen champion terkait isu perubahan iklim di Kota Parepare.

Kegiatan yang berlangsung di salah satu cafe lokal pada Rabu (08/10/2025) ini dihadiri 47 peserta yang terdiri dari KK Champion, perwakilan kelurahan, kecamatan, Bappeda, Dinas Lingkungan Hidup, dan tim program.

Koordinator Program Inklusi YLP2EM, Abd. Samad Syam, menyampaikan bahwa KK Champion memiliki kapasitas untuk beradaptasi, mengurangi dampak, dan memulihkan diri dari perubahan iklim serta terlibat dalam kolaborasi mendorong kebijakan dan program terkait isu perubahan iklim.

Ia menjelaskan, isu perubahan iklim berupa masalah banjir dan kebakaran sering kali terjadi di Kota Parepare yang berdampak pada kerentanan dan keterpaparan kelompok rentan atau marginal.

Dampaknya meliputi kehilangan aset, jiwa, kerusakan harta benda, dokumen, infrastruktur, hingga risiko kesehatan, khususnya psikologis korban pada saat terjadi kebakaran dan banjir.

“Penting KK Champion ditingkatkan kapasitasnya terkait adaptasi, mengurangi dampak, dan memulihkan diri dari perubahan iklim,” ujarnya.

Salah satu anggota KK, Nurjanna, mengungkapkan dampak perubahan iklim khususnya di wilayah pesisir sangat berpengaruh terhadap kehidupan nelayan.

“Nelayan terpaksa harus mencari ikan keluar lebih jauh ke laut lepas karena kondisi di pinggiran sudah rusak. Belum lagi kondisi cuaca di waktu tertentu yang berpengaruh pada aktivitas para nelayan, misalnya angin kencang dan lainnya,” ungkapnya.

Sementara itu, anggota KK lainnya, Lusi, menyampaikan bahwa pihaknya telah menggerakkan warga untuk memilah sampah yang dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi melalui Bank Sampah.

“Kita edukasi warga agar tidak membuang sampahnya, khususnya plastik agar tidak dibuang sembarangan, atau dikumpulkan dan ditabung di bank sampah sebagai tabungan emas,” jelasnya.

Narasumber workshop, Andi Aminah, selaku PPLH Dinas Lingkungan Hidup Parepare, menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan hidup dengan melakukan enam langkah pelestarian.

“Yaitu tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah, menghemat energi, menggunakan produk daur ulang, menanam pohon, dan mengurangi sampah,” katanya.

Ia juga membahas upaya pelestarian lingkungan hidup melalui langkah penghijauan dan reboisasi serta pengelolaan sampah yang baik.

Workshop ini bertujuan meningkatkan pemahaman KK Champion mengenai isu perubahan iklim, adaptasi dalam pengurangan dampak perubahan iklim, meningkatkan kapasitas adaptasi, mengurangi dampak dan pemulihan diri dari perubahan iklim, serta membangun kolaborasi KK Champion dalam mendorong kebijakan dan program terkait isu perubahan iklim.