oleh: Ibrahim Fattah
PORTALINSIDEN.com- Udara Parepare di awal tahun ini begitu dingin, hujan disertai angin membuat situasi sedikit mencekam. Cuaca ekstrim ini merupakan dampak dari kerusakan lingkungan yang sudah kritis. Isu lingkungan sudah lama menjadi isu global. Peringatan akan terjadinya banjir, longsor, gelombang laut yang tinggi sudah mulai terbukti. Hutan yang sudah kritis dan meningkatnya gas rumah kaca sebagai salah dua pemicunya.
Di pihak lain, para elit parpol sedang disibukkan dengan tahun politik, dimulai tahun 2023 ini sampai tahun 2024. Kesibukan agenda politik mulai dari persiapan sampai pada pelaksanaan pemilu legislatif, dan pemilihan presiden. Inilah untuk pertama kalinya pemilu legislatif (DPR, DPD, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota) dan pilpres dilaksanakan secara serentak.
Selesai pemilu nasional, bulan Nopember tahun 2024, dilanjutkan lagi dengan pemilihan kepala daerah atau pilkada Gubernur dan Bupati/walikota yang juga dilaksanakan secara serentak. Rentetan kegiatan pemilu dan pilkada yang sangat padat, tentu akan menyibukkan penyelenggara pemilu dan sudah pasti menyibukkan pula pengurus partai di setiap level kepengurusan.
Kesibukan pengurus partai di setiap level kepengurusan, bahkan sudah dimulai sejak tahun 2022 terutama bagi partai baru. Bagi partai lama terlebih yang sudah punya kursi di DPR RI, relatif tidak sesibuk partai baru karena tinggal memastikan pengurusnya tetap eksis di daerah. Bagi partai baru, harus berjuang melengkapi struktur kepengurusannya mulai di level provinsi hingga di level kecamatan.
Aroma tahun politik semakin terasa dan akan semakin dinamis dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Kita baru sepekan memasuki tahun 2023, berita seputar politik sudah ramai di berbagai media. Partai politik yang tidak lolos verifikasi factual, melakukan klarifikasi dengan mengajukan sejumlah bukti dan akhirnya kemudian dinyatakan lolos oleh KPU, seperti yang dilakukan Partai Umat.