IKA SMPN 1 Batu-batu Gelar Dialog Interaktif Terkait Dampak Pengerukan Danau Tempe

PORTALINSIDEN.com, SOPPENG- Ikatan Alumni (IKA) SMP Negeri 1 Batu-Batu menggelar dialog interaktif terkait dampak pengerukan danau tempe/tappareng’nge dan pengelolaan bendungan gerak Wajo, minggu (14/05/23).

Dialog tersebut juga dihadiri Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Soppeng, Erman Asnawi, Dosen dan Peneliti dari Universitas Lamappapoleonro Soppeng, Muh. Said, aktivis NGO dan Peneliti Kebencanaan, Nurhady, dan Warga dari pinggir Danau Tempe, H. Nurhan. Selain narasumber tersebut hadir juga 3 orang anggota DPRD Kabupaten Soppeng yang berasal dari Kecamatan Marioriawa, yaitu Andi Wadeng, Chandra Muhtar dan Nasfiding.

“Selain didasari oleh hasil penelitian tentang dampak pengerukan dan pengelolaan bendungan gerak, diskusi ini juga diadakan karena adanya testimoni dari warga di pesisir danau tempe dan alumni IKA SMP Batu-Batu yang terdampak. Selain itu, ada beberapa permasalahan yang muncul setelah terjadi pengerukan dan pengelolaan bendungan gerak,” ujar Ketua Ika SMPN 1 Batu-batu, Sudirman Numba.

Kadis Pertanian dan Perikanan Kabupaten Soppeng, Erman Asnawi menyebutkan bahwa persoalan utama yang sekarang dihadapi masyarakat adalah elevasi air yang tinggi akibat dari curah hujan tinggi, sedimentasi dan adanya bendungan gerak.

“Dampak yang muncul adalah punahnya ikan endemik, reproduksi ikan terganggu, elevasi air bertambah, luasan berkurang dan ikan pada palawang tidak bisa dipanen,” katanya.

Berdasarkan penelitian, lanjut Erman terkait lingkungan sosial dan karakteristik danau tempe diketahui bahwa bendungan gerak bertentangan dengan siklus pasang-surut air yang cocok untuk perkembangan-biakan ikan secara alami di Danau Tempe. Bendungan gerak hanya menguntungkan petani di hulu, tapi merugikan nelayan.