Toraja, Portal — Rambu solo’ sebuah adat istiadat masyarakat Tana Toraja yang merupakan upacara kematian yang spektakuler karena seluruh elemen ikut berduka cita dalam bentuk hadir sekaligus membawa buah tangan (tangkean suru’) dengan tujuan menjaga silaturahim antara keduanya.
Tangkean suru’ diperoleh dari seluruh stakeholder yang datang sehingga membutuhkan bantuan digital dalam proses pencatatan, khususnya dalam pencatatan pajak retribusi yang dilakukan petugas setempat.
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Ismayanti mengatakan, cikal bakal ide dan gagasan ini, karena adanya kesenjangan yang terjadi dilapangan seperti lambatnya pelayanan tamu.
“Karena masih menggunakan sistem manual, data pos satu dan pos dua tidak terkorelasi secara langsung harus menunggu informasi dari pos satu, melalui potongan karcis sedangkan masyarakat yang datang terbilang ribuan orang, sementara itu mereka menunggu panggilan dari pengisi acara dari pos dua untuk dipersilahkan ke pondok yang dituju,” jelas dia.
Dengan adanya ketimpangan yang terjadi, Ismayanti berinisiatif membuat format buku tamu yang terkorelasi dari pos satu ke pos dua dengan bantuan aplikasi dan internet.