Makassar, Portal — Suasana Mahoni Hall Claro Hotel Makassar memanas selama tiga hari terakhir. Bukan karena demo atau kerusuhan, melainkan karena api semangat 96 pelajar terbaik se-Sulawesi Selatan yang beradu argumentasi dalam Kompetisi Debat Pilkada 2024.
“Ini bukan sekadar kompetisi, tapi juga persiapan generasi Z menghadapi tsunami suara mereka di Pilkada mendatang,” ujar Hasruddin Husain, Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi Sulawesi Selatan.
Event yang digelar oleh KPU Sulsel bekerja sama dengan Lembaga Dialektika Haluan Kebangsaan Universitas Hasanuddin ini bukan main-main.
24 tim terbaik dari seluruh penjuru Sulawesi Selatan yang telah memenangkan kompetisi di tingkat Kabupaten/Kota, kini berhadapan satu sama lain di level provinsi.
Tensi semakin memuncak saat babak final mengangkat mosi panas “Politik Identitas dalam Pemilihan Kepala Daerah”.
SMA Negeri 1 Bone akhirnya berhasil menyabet gelar juara pertama, mengalahkan SMA Negeri 17 Makassar di posisi kedua. Sementara itu, SMA Negeri 7 Pinrang dan SMA Negeri 12 Luwu harus puas di peringkat 3 dan 4.
Tapi bukan hanya gelar juara yang diperebutkan. Dua siswa, Surya Saputra dari Pinrang dan Zakiah Izzati dari Makassar, mencuri perhatian juri dan berhasil dinobatkan sebagai Duta Pilkada KPU Provinsi Sulawesi Selatan 2024.
Keduanya kini menyandang tanggung jawab besar untuk menyuarakan pentingnya partisipasi pemilih muda.
“Debat ini bukan hanya tentang siapa yang paling pandai bersilat lidah, namun ini adalah arena pertukaran ide untuk melahirkan solusi nyata demi Pilkada yang lebih demokratis,” jelas Hasruddin.
Kompetisi ini menjadi momen penting untuk membuktikan bahwa generasi Z Sulsel siap menjadi penentu masa depan daerah. Gelora demokrasi di tanah Sulawesi Selatan kian membara berkat semangat para pelajar ini.