Parepare, Portal — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare menggelar program pendidikan kesetaraan yang inovatif, melibatkan 12 mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk mendampingi 31 warga binaan dalam menempuh pendidikan Paket A, B, dan C.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga pekan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Lapas dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare.
Kepala Lapas IIA Parepare, Totok Budiyanto, mengapresiasi tinggi dedikasi mahasiswa UNM yang dengan sabar membimbing warga binaan dalam proses belajar.
“Program ini memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan yang putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan,” ujarnya.
Kepala Lapas Parepare menegaskan semboyan “Mari Semangat Untuk Bangkit” sebagai motivasi para warga binaan.
“Mengacu pada UU No 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, program ini menjamin hak warga binaan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas,” tambahnya.
Mahasiswa UNM dari Prodi Pendidikan Luar Biasa membantu warga binaan menyelesaikan pendidikan setara SD, SMP, dan SMA melalui program kejar paket.
Kegiatan belajar dilaksanakan secara fleksibel, yakni tiga kali seminggu dari pukul 09.00-12.00 WITA. Enam guru khusus yang ditetapkan Disdikbud Parepare turut mendampingi proses belajar mengajar.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Makmur Husein, menekankan bahwa program ini bukan sekadar memberikan ijazah, melainkan sarana perbaikan kualitas diri warga binaan.
“Harapannya, mereka dapat diterima kembali di masyarakat dan berperan aktif setelah menjalani masa pidana,” ungkapnya.
Sebelumnya, sebanyak 22 warga binaan telah menyelesaikan pendidikan pada tahun ajaran 2023/2024 dan menerima ijazah langsung dari Kepala Dinas Pendidikan pada Juli 2024.