PORTAL — Kepolisian Resort (Polres) Parepare berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu seberat 19,756 gram atau hampir 20 kilogram dengan nilai sekitar Rp 11 miliar. Pengungkapan kasus ini disampaikan dalam konferensi pers di halaman kantor Polres Parepare, Jumat (1/8/2025).
Kapolres Parepare AKBP Indra Waspada Yuda menjelaskan, penangkapan dilakukan pada Ahad (26/7/2025) di Pelabuhan Nusantara melalui operasi gabungan dengan Kepolisian Pelabuhan Nusantara (KPN) dan Satuan Narkoba.
“Kami menemukan barang bukti satu koper berisi 20 bungkus plastik yang positif mengandung metamfetamin,” ungkap AKBP Indra dalam konferensi pers yang turut dihadiri anggota Komisi III DPR RI Andi Musakkir Aqil.
Tersangka berinisial SH (33), warga Bandung, diamankan bersama barang bukti empat lembar KTP dengan identitas berbeda namun foto yang sama, serta sejumlah uang tunai dan barang elektronik.
“KTP ini digunakan untuk menyamarkan tersangka dalam pergerakannya agar tidak terdeteksi,” jelas Kapolres.
Dari hasil pemeriksaan, tersangka membawa narkotika dari Palangkaraya dan berangkat dari Pelabuhan Batu Licin menuju Pelabuhan Parepare dengan tujuan akhir Makassar.
AKBP Indra mengungkapkan, modus yang digunakan tersangka merupakan bagian dari jaringan internasional Freddy Pratama yang sering terungkap di berbagai daerah.
“Tersangka diarahkan oleh seseorang berinisial M melalui aplikasi Signal, yang merupakan modus internasional,” katanya.
Tersangka dijanjikan upah Rp 8 juta per bungkus, sehingga total upah yang akan diterima mencapai Rp 160 juta untuk 20 bungkus sabu-sabu tersebut. SH mengaku ini adalah pertama kalinya dia mengirim narkotika.
Tersangka dijerat Pasal 114 ayat 2 dan Pasal 112 ayat 2 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati, seumur hidup, atau paling lama 20 tahun penjara.
“Dengan penangkapan ini, kami telah menyelamatkan sekitar 99 ribu jiwa anak bangsa,” tegas Kapolres.
Anggota Komisi III DPR RI Andi Musakkir Aqil mengapresiasi kinerja Polres Parepare dalam menggagalkan peredaran narkotika.
“Kita apresiasi kinerja tersebut, apalagi Kapolres baru menjabat belum satu bulan. Saya berharap ini bisa menjadi contoh di daerah yang rawan peredaran narkotika,” ujar Andi Musakkir.
Kapolsek KPN Iptu Suardi menambahkan, pihaknya melakukan pemeriksaan intensif setiap ada kedatangan kapal di pelabuhan.
“Setiap ada yang mencurigakan, kami periksa ketat. Polsek KPN intens melakukan pengamanan barang, orang, dan tempat, khususnya di setiap kapal masuk,” jelasnya.
Dalam konferensi pers juga terungkap minimnya alat pendeteksi atau X-ray di Pelabuhan Nusantara Parepare sebagai upaya pencegahan masuknya barang terlarang.