PORTAL — Komunitas Warga Lingkar Tambang (KWLT) menegaskan pentingnya masyarakat menjaga ketertiban umum pasca aksi pemalangan jalan di Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu. Aksi tersebut dinilai tidak hanya mengganggu aktivitas perusahaan, tetapi juga merugikan masyarakat yang sehari-hari menggunakan akses jalan tersebut.
Ketua KWLT, Najamudin, menilai penyampaian aspirasi harus berlandaskan informasi yang benar, bukan kabar bohong.
“Kalau dasar aksinya hanya kabar hoaks, akibatnya fatal. Masyarakat jadi terbelah, akses jalan tertutup, dan kerugian ditanggung semua pihak. Kita perlu belajar menyampaikan kritik dengan cara yang lebih bermartabat dan berbasis fakta,” tegasnya.
Najamudin mengingatkan bahwa Proyek Awak Mas telah membuka mekanisme rekrutmen secara transparan melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Luwu. Sistem ini, kata dia, memungkinkan proses perekrutan dapat dipantau bersama sehingga berjalan adil dan terbuka.
“Kalau ada ketidakjelasan, mari diselesaikan lewat jalur komunikasi resmi. Menutup jalan bukan jawaban, justru itu akan menghambat manfaat yang seharusnya bisa kita terima dari investasi,” ujarnya.
KWLT juga memberikan apresiasi kepada Polres Luwu yang hadir cepat dan menjaga situasi tetap kondusif dengan langkah humanis. Menurut Najamudin, kehadiran aparat kepolisian memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat maupun investor.
“Polres Luwu adalah garda terdepan dalam memastikan investasi bisa berjalan, masyarakat bisa beraktivitas normal, dan konflik tidak melebar,” katanya.
Najamudin menutup dengan pesan agar masyarakat lingkar tambang lebih bijak menyikapi isu yang beredar.
“Mari kita kedepankan ketenangan, tabayyun, dan jalur resmi. Jangan biarkan provokasi berbasis hoaks membuat kita kehilangan kesempatan besar. Kalau kita bersatu menjaga keamanan, manfaat investasi bisa menjadi berkah bagi semua warga Luwu,” pungkasnya.