Untuk Sementara, Empat Pendaftar Siap Berkompetisi Perebutan Kursi Sekda Parepare

PORTAL — Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kota Parepare mulai menarik perhatian serius dengan tercatatnya empat pendaftar hingga Senin (15/09/2025).

Menariknya, kompetisi ini tidak hanya melibatkan kandidat lokal, tetapi juga peserta dari berbagai daerah dan institusi pendidikan ternama.

Kepala BKPSDMD Parepare, Eko Wahyu Ariadi, mengonfirmasi bahwa dari empat PNS yang telah mendaftar, hanya satu yang berasal dari internal Pemkot Parepare. Sisanya datang dari Belitung Timur, Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).

“Ini menunjukkan bahwa jabatan Sekda Parepare cukup diminati oleh kalangan profesional dari berbagai wilayah,” ujar Eko di kantornya.

Dengan batas akhir pendaftaran pada 17 September 2025, para calon peserta hanya memiliki waktu dua hari lagi untuk melengkapi berkas.

Pendaftaran dibuka untuk umum dengan persyaratan yang cukup ketat sebagai bagian dari komitmen mewujudkan birokrasi profesional, transparan, dan berbasis sistem merit.

Calon peserta harus berstatus PNS dengan pangkat minimal Pembina Tingkat I (IV/b) dan sedang atau pernah menduduki jabatan Administrator atau jabatan fungsional Ahli Madya minimal dua tahun. Prioritas diberikan kepada yang pernah menjabat Pimpinan Tinggi Pratama.

Pendaftaran dilakukan secara online melalui akun MyASN BKN sejak 3 September 2025. Peserta wajib mengunggah 14 dokumen lengkap, termasuk surat lamaran bermaterai Rp10.000, ijazah, SK CPNS, evaluasi kinerja dua tahun terakhir, dan surat keterangan sehat dari dokter pemerintah.

Khusus untuk pelamar dari luar Pemkot Parepare, diperlukan surat rekomendasi dari Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) asal. Panitia menegaskan bahwa seleksi ini tidak dikenakan biaya atau pungutan dalam bentuk apapun.

Sekretariat Panitia Seleksi berkedudukan di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Kota Parepare. Keputusan panitia bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Panitia juga memperingatkan bahwa apabila di kemudian hari diketahui pelamar memberikan data tidak benar, panitia berhak membatalkan hasil seleksi.