PORTAL — Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Dr. Fitriadi, menjadi pemateri utama dalam seminar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berlangsung di Gedung Haji, Selasa (16/09/2025).
Seminar yang mengangkat tema kurikulum berbasis cinta dan ekoteologi ini dihadiri oleh guru pendidikan agama tingkat SMP, SLB, dan SMA/SMK se-Kota Parepare, termasuk guru agama non-Muslim seperti Kristen dan Katolik.
Dr. Fitriadi menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Seminar ini terkait dengan pengenalan ekoteologi dan kurikulum cinta untuk teman-teman guru pendidikan agama, baik itu pendidikan agama Islam maupun pendidikan agama lain yang non-muslim. Ada Kristen, ada Katolik yang ikut, Alhamdulillah,” ujarnya.
Dalam materinya, Fitriadi menjelaskan pentingnya ekoteologi dalam konteks hubungan manusia dengan Tuhan dan lingkungan. “Materi terkait dengan ekoteologi, bagaimana manusia dengan Tuhan-Nya, manusia dengan lingkungannya, supaya semua bisa diatur demi untuk menjaga keseimbangan alam,” jelasnya.
Mengenai kurikulum cinta, Fitriadi mengatakan bahwa Kementerian Agama sedang gencar menggaungkan penerapannya di seluruh madrasah dan sekolah. “Kurikulum cinta itu ditanamkan kepada semua madrasah, ditanamkan kepada semua sekolah, bagaimana cinta kasih kepada sesama manusia, terkhusus kepada guru dan siswanya, guru dan teman gurunya, demikian guru dengan kepala sekolahnya,” paparnya.
Menurutnya, cinta dapat menumbuhkan empati luar biasa sehingga tidak ada lagi perbedaan dan perselisihan di antara warga sekolah. “Cinta itu bisa menumbuhkan empati yang sangat luar biasa sehingga tidak ada lagi perbedaan dan tidak ada lagi perselisihan di antara kita semua,” tegasnya.
Ketua Panitia, Abdul Hafid, menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan pemahaman kompetensi lintas agama pendidikan keagamaan para guru.
“Harapannya, bagaimana bisa merefleksikan pemahaman peserta terhadap literasi agama dan kurikulum cinta, serta ekoteologi dapat menjadi pengalaman untuk dijadikan praktik baik di satuan pendidikan bagi guru-guru di semua tingkat,” ujar Abdul Hafid.