PORTAL — Perumda Air Minum (PAM) Tirta Karajae Parepare mengaktifkan pompa sumur dalam Lariang Nyareng (Lanyer) sebagai sumber cadangan air bersih untuk melayani pelanggan di wilayah Parepare bagian utara, khususnya menghadapi puncak musim kemarau.
Langkah strategis ini diambil sebagai antisipasi terhadap penurunan drastis debit air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Karajae yang mencapai 43% dari kondisi normal.
Manager Teknik dan Perencanaan PAM Tirta Karajae, Wahid, menjelaskan bahwa pada puncak kemarau, produksi IPA Karajae diperkirakan hanya mencapai 80 liter per detik. Angka ini turun signifikan dibandingkan kondisi normal yang bisa mencapai 140 liter per detik.
“Penurunan ini dapat mengganggu pasokan air, terutama pada jam-jam puncak pemakaian,” ujar Wahid di Parepare, Selasa (23/9/2025).
Berbeda dengan IPA Karajae yang mengalami penurunan produksi, pompa Lanyer menunjukkan stabilitas yang menggembirakan. Bahkan saat puncak kemarau, produksi pompa ini tetap konsisten dan kerap menyebabkan penampungan atau reservoar mengalami kelebihan kapasitas.
“Air yang melimpah ini kemudian dialihkan untuk membantu suplai ke IPA 2, yang melayani wilayah Parepare bagian utara,” jelasnya.
PAM Tirta Karajae juga mengimbau masyarakat untuk menyiapkan penampungan air di rumah masing-masing dan menggunakan air secara bijak. Sebagai langkah antisipatif tambahan, armada tangki air bersih PAM Tirta tetap bersiaga untuk melayani kebutuhan mendesak pelanggan.