PORTAL — Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Parepare menggelar Tudang Sipulung Macarita BMN dan Bimbingan Teknis (Bimtek) SIMAN V2 pada Selasa (30/9) di Aula KPKNL Jalan Jenderal Sudirman Nomor 49 Parepare.
Kegiatan yang dihadiri 100 peserta dari berbagai satuan kerja ini merupakan agenda rutin ke-10 tahun 2025 sebagai implementasi learning organization.
Kepala Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara, Desi Ariyanti, menjelaskan bahwa Tudang Sipulung merupakan program rutin KPKNL Parepare yang biasanya dilaksanakan secara virtual dalam format podcast dengan tema beragam.
“Tudang Sipulung kali ini macarita BMN, sebelumnya ada macarita lelang, penilaian, piutang negara dan lain-lain. Ini program rutin sebagai implementasi learning organization di Kemenkeu, khususnya KPKNL Parepare,” ujar Desi.
Staf Seksi PKN, Nur Hidayah Alwi, menambahkan bahwa peserta yang hadir merupakan perwakilan terpilih dari satuan kerja mengingat keterbatasan kapasitas ruangan.
“Tidak semua satker diundang, namun nanti ke depan akan diatur untuk dipergilirkan,” tukas Hidayah.
Kepala KPKNL Parepare, Rofiq Hamdani Yusuf, selaku pemateri utama mengupas tuntas tentang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) yang penting diketahui satuan kerja.
Ia menjelaskan siklus pengelolaan BMN mulai dari perencanaan, penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, penilaian, pengamanan, pemeliharaan, penatausahaan, pemindahtanganan, hingga pemusnahan dan penghapusan.
Dengan analogi sederhana, Rofiq mengibaratkan pengelolaan BMN seperti mengelola barang pribadi.
“Mengelola BMN bisa dianalogikan dengan kita mengelola barang sendiri. Butuh laptop? Motor? Rumah? Bagaimana mengadakannya, memeliharanya, memanfaatkannya, serta peruntukannya untuk apa? Apakah rumah dipakai sendiri ataukah ada space yang mau digunakan untuk jualan kelontong? Tentu kita tidak akan menyia-nyiakan aset kita sendiri. Begitu kira-kira kita mengelola BMN,” terang Rofiq.
Siklus pengelolaan BMN tersebut menjadi fokus pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (wasdal) oleh KPKNL untuk memastikan pengelolaan yang profesional dan akuntabel.
Rofiq juga memotivasi peserta untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi menuju SDM unggul. Menurutnya, SDM unggul harus memenuhi lima kriteria utama yakni profesional, produktif, inovatif, kompetitif, dan berkepribadian Indonesia.
Selain materi pengelolaan BMN, agenda hari ini juga fokus pada Bimtek SIMAN V2, aplikasi terintegrasi untuk pengelolaan BMN oleh satuan kerja. Materi bimtek diperuntukkan bagi operator BMN dan dibimbing oleh Staf Kanwil DJKN Sulseltrabar, Abdul Wahab.