PORTAL — Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Parepare mencatat keberhasilan signifikan dalam program Aksi Stop Stunting (ASS) dengan 80 persen balita menunjukkan capaian perbaikan gizi yang baik setelah tiga bulan implementasi.
Sekretaris Pokja IV Tim Penggerak PKK Kota Parepare, Kasna, menyampaikan hasil tersebut usai mengikuti pemaparan kegiatan ASS di Aula Dinas Kesehatan, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini dihadiri Tim Pendamping ASS Provinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Dr. dr. Djunaedi M. Dahlan, Dr. dr. Martira Maddepungeng, dan Dr. Nadimin.
“Dalam program ASS ini sasarannya ada 630 balita dan 42 ibu hamil yang diintervensi,” ungkap Kasna.
Program yang dimulai sejak 28 Juli 2025 ini tidak hanya menargetkan balita dengan status gizi tidak normal, tetapi juga balita kategori T (tidak naik berat badan selama dua bulan berturut-turut).
Menurut Kasna, program ASS menerapkan pendekatan komprehensif dimulai dengan pendataan dan pengukuran antropometrik (berat badan/tinggi badan) pada balita maupun ibu hamil. Intervensi utama berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita usia 6-59 bulan dengan 10 variasi menu yang berganti setiap hari.
“Penyediaan makanan tambahan dilakukan melalui rumah gizi di empat kelurahan yaitu Galung Maloang, Kampung Pisang, Lakessi, dan Cappa Galung, sementara sisanya disiapkan oleh dapur penyedia khusus,” jelasnya.