“Adapun realisasi keuangan per 31 Maret 2023 masih cukup rendah sebesar Rp. 118,81 miliar atau hanya 12,85% dan kemudian per tanggal 30 April 2023 meningkat menjadi Rp. 142,41 miliar atau 15,40% dari total APBD sebesar Rp. 924.595.555.607,” bebernya.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini mengatakan, capaian tahun 2023 ini masih lebih baik jika dibandingkan dengan tahun 2022, dimana capaian kinerja fisik hanya 23,57% dan realisasi keuangannya hanya Rp. 101,38 miliar atau 10,98%.
Dia juga menyampaikan, jika serapan anggaran yang masih cukup rendah ini perlu menjadi fokus perhatian bagi seluruh Kepala Perangkat Daerah, untuk mempercepat realisasi anggaran pembangunan karena belanja pemerintah sangat berkontribusi besar dalam peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah.
“Serapan APBD menjadi salah satu trigger bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Rata-rata kontribusi belanja administrasi pemerintah daerah terhadap PDRB Kota Parepare dalam 3 (tiga) tahun terakhir mencapai 8,90%, yang menempati peringkat keempat tertinggi setelah sektor usaha perdagangan besar dan eceran, sektor konstruksi, dan sektor real estate,” ujarnya.
Dia menjelaskan, capaian kinerja pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan pembangunan yang bersumber dari DAK Fisik pada triwulan I sebesar 12,06%, namun realisasi keuangannya masih nihil. Untuk capaian kinerja pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan pembangunan yang bersumber dari DAK Non Fisik pada triwulan I sebesar 18,34 %, namun realisasi keuangannya masih sangat rendah sebesar Rp. 877.925.606 atau 1,06% dari total DAK Non Fisik sebesar Rp. 82.683.481.000.