Zulkarnaen mengemukakan, 38 orang sasaran atau penerima manfaat ini, semuanya telah dikunjungi langsung oleh masing-masing Lembaga Pengelola Zakat, Baznas, dan Kemenag untuk memastikan bahwa mereka betul-betul layak menerima bantuan langsung tersebut.
Zulkarnaen dalam kesempatan itu merincikan, jumlah sasaran miskin ektrem saat ini di Parepare ada 171 orang, terbagi 84 orang atau 49,12 persen di antaranya merupakan Lansia, disabilitas dan ODGJ atau sasaran yang non-produktif sehingga diperlukan bantuan langsung dalam penanganannya.
“Bantuan langsung itu baik untuk pengurangan beban pengeluaran maupun untuk meningkatkan pendapatan mereka,” tekan Zulkarnaen.
Karena itu, Zulkarnaen menekankan, melalui program ini diharapkan dapat mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem di Parepare, sehingga dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat bahwa akhir Desember 2024 tidak ada lagi masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem.
Selain itu, melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat Parepare, khususnya ASN untuk mengeluarkan zakat profesi dari gaji yang diterima setiap bulannya.
“Selanjutnya, perlu juga kami sampaikan bahwa model kolaborasi penghapusan kemiskinan ektrem ini akan terus ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak pihak yang dapat berkontribusi langsung, termasuk dengan melibatkan Dewan Masjid Kota Parepare, BUMN, dan organisasi kemasyarakatan lainnya termasuk perangkat daerah,” tandas Zulkarnaen.
Hadir dalam launching program, jajaran pejabat Pemkot Parepare, di antaranya Staf Ahli, Asisten, Kepala SKPD hingga para Camat dan Lurah.
Turut hadir Ketua UPZ Kemenag Parepare, H Syaiful Mahsan, Ketua Baznas Parepare, Saiful Amir, perwakilan LazisMU Parepare, Kurir Langit Indonesia, Wahdah Inspirasi Zakat Parepare, Gerai Baitul Maal Hidayatullah, para penerima bantuan, dan stakeholder lainnya.