Parepare, Portal — Perubahan iklim dan musim kemarau yang kembali terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Kota Parepare, telah memicu peningkatan signifikan dalam kejadian kebakaran.
Menyikapi situasi ini, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Parepare gencar memberikan imbauan pencegahan kepada masyarakat.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penyuluhan Kebakaran dan Sarana Teknis Damkar Parepare, Agus Mawardi, mengungkapkan bahwa sejak memasuki musim kemarau, peristiwa kebakaran di Parepare mengalami peningkatan.
“Tercatat, sebanyak 40 kebakaran lahan dan 10 kebakaran rumah hingga bulan ini,” jelasnya.
Agus Mawardi menambahkan, suhu panas yang terus menerus menjadi faktor utama tingginya potensi kebakaran lahan.
Kehadiran api sendiri, menurutnya, dipicu oleh tiga unsur, yaitu panas, benda, dan angin. Dengan meningkatnya suhu akibat kemarau, risiko kebakaran menjadi semakin tinggi.
Untuk mencegah kebakaran, Damkar Parepare aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar waspada dan menghindari tindakan yang dapat memicu kebakaran.
Langkah strategis lain yang ditempuh adalah dengan membentuk rekan Damkar di 22 kelurahan di Kota Parepare.
Saat ini, rekan Damkar telah beranggotakan 166 orang dari berbagai kelurahan, yang dibina dan diberi edukasi terkait pencegahan dan penanganan kebakaran.
Agus Mawardi menegaskan bahwa keberhasilan Damkar diukur dari upaya antisipasi terjadinya kebakaran, bukan dari banyaknya kebakaran yang ditangani. “Tetap waspada api dan saling melindungi.”