PORTALINSIDEN.com, PAREPARE — Melalui program Inklusi, Yayasan Lembaga Pengkajian Pengembangan Ekonomi Dan Masyarakat (YLP2EM) dan Yayasan BaKTI melaksanakan pertemuan penguatan kelompok konstituen (KK) untuk penerimaan pengaduan dan penyediaan layanan komunitas serta advokasi kebijakan.
Inklusi merupakan program kemitraan Australia-Indonesia menuju masyarakat inklusif. Membangun lebih lanjut kemajuan di bidang kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, inklusi sosial, serta penguatan masyarakat sipil.
Inklusi juga membangun kerja-kerja organisasi masyarakat dan gerakan sosial, termasuk gerakan perempuan untuk memajukan Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI).
Koordinator Program Inklusi Parepare, Abd. Samad Syam menyampaikan penguatan kelompok konstituen merupakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk lebih menguatkan pengurus KK yang terpilih 8 orang champion masing-masing 15 KK (120 orang).
“Penguatan ini penting dilakukan agar dapat berfungsi sebagai posko pengaduan perlindungan sosial dan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di tingkat kelurahan,” ujarnya.
Hal ini juga, lanjut Samad, sebagai bentuk respon kelompok konstituen terhadap permasalahan social yang marak terjadi sehingga dengan berfungsinya KK sebagai posko, maka diharapkan korban atau warga yang mengalami permasalahan terkait kekerasan dan perlindungan sosial dapat terlayani.