MAMUJU. PORTALSULBAR— Sekretariat DPRD Sulbar menggelar acara rapat koordinasi terkait masalah 4+1, yakni : Stunting, Anak putus sekolah, pernikahan usia dini, kemiskinan ekstrim dan pengendalian inflasi di Kabupaten Polewali Mandar.
Rapat dipimpin langsung Sekretaris DPRD Sulbar Abd. Wahab dan dihadiri seluruh pejabat esolon III (Kaba), pejabat esolon IV atau Kasubag dan seluruh staf Sekretariat DPRD Sulbar. (Senin 31 juli 2023).
Abdul Wahab dalam menyampaikan arahannya menjelaskan bahwa,
Pemerintah saat ini baik Provinsi maupun Kabupaten, jajaran Polda, Polres dan sejumlah unsur lain serta seluruh Institusi hingga ke pihak swasta bahu membahu, gencar dengan segala kemampuan yang ada berupaya semaksimal mungkin menurunkan problem yang dihadapi seluruh penjuru Sulawesi Barat yakni problem 4+1, terkhusus soal Stunting.
“Saat ini Pemerintah Provinsi dan seluruh Kabupaten se Sulbar tengah disibukkan dengan persoalan 4+1 yakni, Stunting, anak putus sekolah, kemiskinan dan inflasi” sebut Sekretaris DPRD Sulbar.
Wahab juga kepada peserta rapat koordinasi menjelaskan, Stunting adalah kondisi gagal tubuh anak ( bayi ) akibat kurangnya asupan nutrisi dan gizi sehingga proses tumbuh kembang anak terhambat. Fisik, phisikis dan mental anak akan terganggu, tubuhnya pendek untuk ukuran seusianya.
Gejala stunting, lanjut Sekwan, meliputi terhambatnya perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran dalam tubuh bayi. Stuanting juga dapat disebkan karena pernikahan usia dini, dimana alat reproduksi wanita yang masih usia remaja belum siap sepenuhnya untuk membuahi sel sperma & ovum, akhirnya proses pertumbuhan janin dalam uterus mengalami masaalah dan beresiko terjadi infeksi
“Berdasarkan hasil SGGI, terjadi kenaikan prevalensi stunting di Sulbar sebesar 1,2 menjadi 33,8 % pada tahun 2021” pungkas Wahab.