Parepare, Portal — Yayasan Lembaga Pemberdayaan Pembangunan Ekonomi Masyarakat (YLP2EM) bersama stakeholder Kelurahan Watang Soreang menggelar dialog intensif membahas perlindungan sosial (Perlinsos) dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak (KTP/A), Rabu (20/11).
Diskusi yang digelar di kediaman warga ini merupakan bagian dari Program Inklusi kerja sama dengan Yayasan BaKTI.
“Kami ingin memvalidasi mekanisme dalam melakukan advokasi terkait Perlinsos dan KTP/KTA dengan melibatkan seluruh stakeholder yang bisa menjadi penopang bagi kelompok dalam menjalankan tugasnya,” ungkap Anty, perwakilan YLP2EM saat membuka diskusi.
Lurah Watang Soreang, Hikmayani, dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmen pemerintah dalam menjamin akses layanan kesehatan bagi seluruh warga.
“Selama ini Watang Soreang selalu menggaungkan BPJS Kesehatan gratis untuk masyarakat secara inklusi, dan terakomodir seluruhnya. Prinsip kami di pemerintahan harus memberikan rasa ke masyarakat bahwa pemerintah selalu hadir di segala kondisi,” ujarnya.
Dari total 7.600 jiwa penduduk Watang Soreang, Hikmayani mengakui masih ada keterbatasan dalam penyaluran bantuan sosial.
“Tidak semua warga bisa mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH) karena keterbatasan kuota. Begitu juga dengan program beras sejahtera, BLT, CBP atau CPP, tidak semua dapat, namun kami upayakan bergantian,” jelasnya.
Untuk program bedah rumah, pihak kelurahan telah mendata penerima dari dana aspirasi. Sementara untuk program jamban keluarga, ada persyaratan khusus yaitu penyiapan lahan minimal 2×3 meter.