Lapas Kelas IIA Parepare Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Hadirkan Rektor IAIN Parepare sebagai Penceramah

PORTAL — Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Parepare memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M dengan penuh khidmat. Kegiatan dilaksanakan di Masjid At-Taubah Lapas Parepare dan diikuti oleh pejabat struktural, pegawai, serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Peringatan Maulid kali ini terasa istimewa karena menghadirkan Rektor IAIN Kota Parepare, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., sebagai penceramah. Kehadirannya sekaligus menjadi wujud nyata sinergi antara Lapas Parepare dengan dunia pendidikan dalam rangka memperkuat pembinaan keagamaan bagi WBP.

Kalapas Parepare, Marten, Bc.IP., S.H., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya rutinitas keagamaan, melainkan momentum penting untuk meneladani akhlak dan perjuangan Rasulullah SAW. “Kami ingin warga binaan menjadikan Maulid Nabi sebagai motivasi untuk memperbaiki diri, memperkuat iman, dan membangun semangat baru agar kelak dapat kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik,” ujarnya.

Dalam ceramahnya, Prof. Dr. Hannani, M.Ag., menekankan pentingnya meneladani sifat Rasulullah SAW seperti kejujuran, kesabaran, kasih sayang, serta tanggung jawab sosial. Beliau juga berpesan agar WBP menjadikan masa pembinaan sebagai kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbaiki akhlak. “Tidak ada kata terlambat untuk hijrah menuju kebaikan. Setiap orang punya peluang untuk memperbaiki diri,” tegasnya.

Kegiatan ini berlangsung dengan suasana penuh kekeluargaan dan khidmat. Seluruh WBP tampak antusias mengikuti rangkaian acara, mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur’an, ceramah agama, hingga doa bersama. Momentum ini juga menjadi sarana pembinaan rohani yang sangat bermanfaat dalam menumbuhkan kesadaran spiritual bagi warga binaan.

Sebagai penutup, panitia membagikan telur Maulid kepada seluruh WBP sebagai simbol berbagi berkah dan kebersamaan. Tradisi ini tidak hanya melestarikan budaya keagamaan, tetapi juga menjadi wujud perhatian Lapas Parepare terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan warga binaan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Lapas Parepare berharap pembinaan keagamaan dapat semakin memperkuat nilai spiritual warga binaan, sehingga mereka lebih siap menjalani proses reintegrasi sosial. Hal ini sejalan dengan komitmen Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk menghadirkan pemasyarakatan yang PRIMA bermanfaat bagi masyarakat.