SSK, Wadah Intervensi Penurunan Prevalensi Stunting Sektor Pendidikan Level SMP

PORTALINSIDEN.COM, MAMUJU — Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah program yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga ke dalam mata pelajaran atau muatan lokal khusus kependudukan. Program ini bertujuan untuk membentuk generasi yang berencana dan memahami isu kependudukan.

Manfaat program SSK di antaranya: –Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kependudukan dan statistik, Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam menggunakan data statistik dan kependudukan, Membantu pemerintah dalam mengambil kebijakan yang tepat, Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar

Dalam program SSK, terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.

Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga berencana pun menggelar kegiatan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan yang dilaksanakan di Hotel Aflah Mamuju dan diikuti sebanyak 170 orang peserta yang berasal dari seluruh kepala sekolah dan guru -guru SMP sembilan kecamatan di Kabupaten Mamuju, Rabu tanggal 18 Desember 2024.

Kepala DPPKB Mamuju Abdul Rasyid selaku ketua pelaksana kegiatan dalam menyampaikan laporannya mengatakan, Materi sosialisasi dilaksanakan dengan system klasikalyakni dengan pemaparan materi dari narasumber dan tanya jawab/diskusi. Kemudian pemateri panitia menghadirkan Kepala BKKBN Perwakilan Sulbar dan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sragen Seleman Yogyakarta via zoom serta Fasilitator SSK SMA Negeri 1 Mamuju.

“Izin Ibu Bupati kami melaporkan bahwa Sekolah Siaga Pendidikan telah dibentuk di 17 SMP di 9 Kecamatan yang ada Mamuju dengan rincian 4 SMP tahun 2022-2023 dan tahun 2024 sebanyak 13 SMP” ucap Abd. Rasyid

Kegiatan ini dibuka Oleh Bupati Mamuju Dr. Hj. Sutinah Suhardi, dihadiri Kepala BKKBN Perwakilan Sulbar, Kepala Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga, Plt. Kepala Dinas Pengendalian penduduk dan Keluarga berencana, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, kepala Dinas Kesehatan, seluruh kepala SMP dan Guru dari 9 kecamatan dalam wilayah kabupaten Mamuju dan para Kader KB.

Bupati Mamuju Hj. Sutinah Suhardi dalam sambutannya mengungkapkan, sederet tantangan dan menjadi PR kita bersama di Mamuju ini, khususnya bidang Kependudukan yang masih menjadi persoalan dalam pengelolaannya.

“Oleh karena itu langkah strategis yang dapat kita lakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas pengurus dan Tim kerja yang ada ditingkat Sekolah sebab para guru merupakan unit kerja dalam lingkungan pendidikan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat” ungkap Sutinah.

Bupati juga memberikan atensi khusus terhadap prestasi yang telah diraih oleh DPPKB Mamuju dengan peningkatan kuantitas Sekolah Siaga Kependudukan dimana tahun lalu hanya 4 SSK, dan tahun ini bertambah menjadi 13 SSK tingkat SMP.

Sutinah berpesan dan menitip harapan kepada seluruh Kepala Sekolah dan Guru-guru SMP agar menunjukkan keseriusannya dalam mensukseskan program ini, bukan cuma ikut sosialisasi namun implementasinya perlu bukti nyata, karena menurutnya persoalan kependudukan punya pengaruh besar terhadap kemajuan pembangunan di Kabupaten Mamuju.

Lanjut Bupati, maraknya pernikahan usia anak itu sangat rentan akan mengalami stunting karena secara fisik dan mental maupun alat reproduksi anak belum siap untuk hamil dan melahirkan.

Angka stunting di mamuju masih cukup tinggi, ucap Sutinah lebih lanjut, dari tahun 2023 kita hanya turun 1 persen dibandingkan dengan kabupaten lain yang mampu turun sampai dua digit, kita sangat jauh tertinggal.” Ini menjadi PR besar kita semua” katanya.

“Olehnya itulah dengan adanya sosialisasi SSK ini para tenaga pendidik sebagai ujung tombak program ini diharapkan dapat mengedukasi anak-anak kita untuk tidak menikah diusia anak” tegas Bupati Mamuju.

Pada giat ini juga dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DPPKB, Dispora dan Bupati Mamuju.

PENULIS : BAR-PORTALINSIDEN.