PORTALINSIDEN.COM, MAMUJU– Pemerintah Kabupaten Mamuju melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana ( DPPKB) kembali menghelat satu kegiatan diberi tajuk “Audit Kasus Stunting Tahapan Rencana Tindak lanjut Tahun 2024”. Kegiatan ini digelar di Hotel Aflah yang ada di kota Mamuju, Rabu tanggal 04 desember 2024.
Bupati Mamuju Hj. Sutinah Suhardi didaulat membuka langsung ceremonil opening perhelatan tersebut. Hadir dalam giat ini Kepala BKKBN Perwakilan Sulawesi Barat Resky Murwanto, Plt. Kadis DPPKB, sejumpala Pimpinan OPD, para pemateri, Camat, Kepala Puskesmas, para kepala bidang, staf DPPKB Mamuju, TPG, Lurah, Kepala Desa lokus stunting, PLKB, para Bidan, kader PKK, Kader Posyandu dan para undangan lain.
Plt. Kadis DPPKB Abd. Rasyid selaku ketua pelaksana kegiatan ketika menyampaikan laporannya bahwa, kegiatan ini digelar bertujuan guna menindaklanjuti hasil pengkajian kerja audit yang dilakukan oleh Tim Pakar dan Tim Teknis.
Output kegiatan ini, sambung Abd. Rasyid, bahwa terlaksananya tindak lanjut audit kasus stunting sebagai salah satu tahapan dari pelaksanaan kegiatan audit yang bertujuan menyampaikan hasil kajian merupakan penajaman (Rekomendasi) intervensi spesifik dan sensitif serta intervensi pencegahan yang dibutuhkan sesuai kajian.
Pada momentum ini juga, Kepala BKKBN Perwakilan Sulawesi Barat Resky Murwanto dalam pemaparannya mengutarakan, Kasus Stunting di Sulbar, Mamuju khususnya masih menjadi PR besar. Sulbar masih bertengger diurutan ke 5 secara Nasional.
“Di tahun 2023 angka stunting Alhamdulillah turun cukup signifikan dari 35% menjadi 30,4% di tahun ini” ujar Resky Murwanto.
Untuk di Kabupaten Mamuju, lanjut Murwanto, berada di urutan ke tiga dari 6 Kabupaten di Sulawesi Barat. Ini PR kita bersama bagaimana upaya kita bekerja semaksimal mungkin menginterfensi menurunkan kasus stunting ini.
“Kemarin ada gerakan serentak pemerintah penimbangan balita, Alhamdulillah Sulbar capaian nya sekitar 94%, sementara untuk Mamuju sendiri mampu mencapai 94,53 %, tutur Murwanto.
Masih Murwanto, BKKBN sekarang ada program baru yaitu Gerakan Orang Tua Asuh cegah Stunting (GENTING) merupakan bantuan bagi keluarga beresiko stunting melalui kepedulian berbagai pihak orang tua asuh (OTA).
OTA merupakan pihak yang berperan selaku pemberi bantuan terdiri dari unsur pemerintah, BUMN, BUMD, Individu, LSM, komunitas swasta, perguruan tinggi/akademisi dan Media.
Bupati Mamuju Dr. Hj. Sutinah Suhardi dalam sambutannya bahwa, untuk menurunkan angka prevalensi stunting dibutuhkan keseriusan, kekompakan kita semua mengintervensi stunting terutama para kepala desa lokus.
“Dimana kesalahan dan kekurangan kita sehingga upaya selama ini dalam mengintervensi kasus stunting progresnya sangat lamban, apa yang mesti dilakukan, itu yang kita harus tau agar setiap langkah yang ditapaki tepat sasaran” tegas Sutinah.
Sutinah pun berharap agar kepala desa lokus stunting senantiasa terjun langsung, memantau posyandu masing-masing, mengajak para ibu-ibu membawa balitanya ke posyandu. Dengan langkah ini partisipasi dan kesadaran para ibu balita akan lebih tinggi.
“Saat ini posyandu sudah menjadi pelayanan siklus hidup, bukan lagi hanya wadah penimbangan balita, namun mulai dari ibu hamil yang tua sudah dilayani di posyandu” ungkap Sutinah yang baru saja memenangkan pertarungan untuk yang kedua kalinya dalam kontestasi Pilkada Mamuju 2024.
Di penghujung open ceremonil kegiatan, dan ketika jurnalis pirtalinsiden melakukan doorstop interview, saat ditanyakan penyebab pelambatan penurunan stunting ketimbang kabupaten lain di Sulbar, Sutinah menjelaskan bahwa, dengan adanya kegiatan ini tentu kita berharap akan melahirkan solusi seperti apa langkah-langkah yang mesti dilakukan sehingga angka kasus stunting di Mamuju bisa turun secara signifikan juga sebagaimana dengan daerah lain.
PENULIS : BAR-PORTALINSIDEN