PORTALINSIDEN.com, PAREPARE — Bangunan lost Pasar Rakyat Lakessi dengan anggaran Rp6,3 miliar tidak diminati pedagang.
Pembangunan lost pasar rakyat itu merupakan bantuan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) kepada Pemerintah Kota Parepare melalui dana alokasi khusus (DAK) dan anggaran tugas pembantuan.
Pedagang Pasar Lakessi, Ani mengaku, lebih memilih berjualan di luar area pasar dari pada di dalam lost yang telah disiapkan.
“Di dalam lost tidak ada ventilasi udara, jadi panas. Baru di luar masih banyak pedagang lain yang berjualan, jadi kami yang di lost tidak kebagian pembeli. Makanya lebih baik jualan di luar dari pada di lost,” katanya.
Terpisah, Kepala Uptd Pasar, Rahim mengatakan, ada 176 lapak atau lost yang disiapkan untuk pedagang di Lakessi dan telah terisi seluruhnya saat dilakukan pengambilan nomor undian.
“Semua lapak sudah terisi, hanya saja ada beberapa pedagang tidak menempati lost yang disiapkan dan memilih berjualan di area luar pasar,” ujarnya, Kamis (29/4/2021).
Menurut Rahim, pihaknya telah melakukan upaya pendekatan untuk mengajak para pedagang Pasar Lakessi kembali berjualan di dalam lost.
“Bahkan kami pernah pasang papan bicara larangan menjual di luar area pasar, namun tidak diindahkan oleh pedagang. Beri kami waktu melakukan pembenahan,” kata dia.
Uptd Pasar, lanjut Rahim, akan bertindak tegas terhadap pedagang keras kepala yang tidak menempati lost miliknya.
“Kita akan layangkan surat teguran atau penyampaian, apabila tidak menempati lost yang disiapkan maka hak pakainya akan dialihkan ke pedagang lain,” tegas Rahim.
Diketahui, jumlah tempat jualan di Pasar Lakessi yaitu 2.038. Terbagi dari 327 lost, 224 toko dan 1.487 kios. Sedangkan jumlah pedagang sebanyak 544 jiwa. (Zul)