Bolehkah Penyandang Diabetes Berpuasa? Ini Kata Dokter Spesialis

Parepare, Portal — Berpuasa bagi penyandang diabetes memang memerlukan perhatian khusus, namun dengan pengawasan yang tepat, hal ini tetap dapat dilakukan dengan aman.

Menurut dr. Fadli, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Rumah Sakit drm Hasri Ainun Habibie Kota Parepare, bahwa penyandang diabetes dapat berpuasa dengan beberapa syarat tertentu.

“Pastikan kadar gula darah terkontrol, konsultasikan dengan dokter, dan tetap jaga pola makan yang seimbang. Jangan abaikan tanda-tanda hipoglikemia atau hiperglikemia, ya! Sehat dan aman saat berpuasa adalah yang utama,” jelas dr. Fadli.

Ia menyampaikan jika selama bulan Ramadan, penyandang diabetes tetap dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin.

Seperti olahraga ringan dan sedang dapat dilakukan pada pagi hari atau setelah berbuka puasa. Olahraga berat harus dihindari selama jam-jam puasa, terutama sebelum berbuka karena berisiko tinggi menyebabkan hipoglikemia dan dehidrasi.

Salat Tarawih juga bermanfaat sebagai aktivitas fisik sehari-hari karena melibatkan gerakan teratur seperti rukuk, sujud, dan berdiri

“Penyandang diabetes disarankan untuk membatalkan puasanya jika gula darah kurang dari 70 mg/dl. Perlu dicek kembali dalam 1 jam bila gula darah antara 70-90 mg/dl. Gula darah lebih dari 300 mg/dl. Terdapat gejala hipoglikemia, dehidrasi, atau penyakit akut lainnya,” jelasnya.

dr. Fadli menjelaskan, gejala hipoglikemia yang perlu diwaspadai meliputi, tangan gemetar, berkeringat dingin, lapar, perubahan kesadaran, kebingungan, dan nyeri kepala.

Sementara gejala hiperglikemia yang harus diperhatikan adalah rasa haus yang hebat, lapar, sering kencing, badan lemas, kebingungan, dan nyeri perut.

“Penting untuk melakukan kontrol gula darah secara lebih ketat saat mulai berpuasa untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dan dehidrasi,” ungkapnya.