Meski Ditengah Musim Kemarau, Poktan Amanah Dengan Inovasi Biosaka Berhasil Gelar Panen Raya.

PORTALSULBAR, POLMAN — Kebutuhan padi terus meningkat karena padi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Untuk menyeimbangkan kebutuhan pangan dengan jumlah produktivitas padi maka perlu memerhatikan dari cara penanaman, hama dan penyakit yang mengganggu, kondisi lahan dan sebagainya. Hal yang tidak kalah penting adalah penanganan panen.

Salah satu dampak el-nino dan akibat perubahan iklim yang terjadi ialah pada sektor pertanian. Perubahan ini dapat terlihat dari kenaikan suhu di permukaan bumi dan menyebabkan terjadinya kekacauan pola musim.


Mengenai kesuburan tanah, perubahan iklim seperti curah hujan yang sangat minim atau rendah berdampak signifikan terhadap daya dukung tanah. Ketersediaan air tanah pun semakin berkurang dengan kualitas yang terus menurun.

Namun hasil yang diraih oleh poktan di desa galung lombok sedikit berbanding terbalik dengan akibat musim kemarau dan efek el-nino saat ini.


Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Galung lombok Kecamatan Tinambung dinilai cukup berhasil ketika panen padi 2 minggu lalu dengan luas lahan kurang lebih 19 ha., dan hasil rata-rata ubinan 8,7 ton GKP/ha. Sebuah keberhasilan yang patut disyukuri ditengah musim kemarau yg membuat gagal panen di banyak tempat.

Salah satu inovasi yg diterapkan di poktan ini adalah pemanfaatan aplikasi Biosaka yg maksimal, sehingga pertumbuhan padi berlangsung maksimal ditengah cekaman teriknya matahari sebagai efek dari el-nino yg masih berlangsung hingga sekarang.

Olehnya itu untuk pembinaan berikutnya, Pada hari Sabtu kemarin tanggal 14 Oktober 2023, Muhtar, SP. MSi selaku Kepala Dinas Tanaman pangan Hortikultura dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat bersama dengan Penyuluh pertanian wilayah BPP Tinambung mengunjungi salah satu Poktan pelaku pertanian ramah lingkungan di desa Galunglombok Kec.Tinambung Kab.Polman

#PENULIS//portalsabaruddin@gmail.com