PORTAL — Kejaksaan Negeri (Kejari) Parepare menggelar upacara peringatan hari Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) ke-74 di pelataran kantornya pada Rabu (14/05/2025).
Peringatan yang bertema “PERSAJA Bersinergi Mendukung Institusi Wujudkan Asta Cita Penegak Hukum” ini dipimpin langsung oleh Kajari Parepare, Abdillah, dan dihadiri oleh seluruh kepala seksi beserta jajaran kejaksaan.
Dalam sambutannya, Kajari Abdillah yang membacakan amanat Jaksa Agung Burhanuddin menekankan bahwa peringatan HUT PERSAJA bukan sekadar acara seremonial biasa.
“Momentum ini merupakan pengingat akan tanggung jawab besar yang kita emban sebagai penegak hukum,” ujarnya.
Abdillah juga mengajak seluruh jaksa untuk melakukan refleksi mendalam. “Seberapa jauh kita telah menjalankan amanah sebagai Jaksa yang berintegritas? Bagaimana kita bisa terus relevan menjawab tantangan zaman sambil tetap berpegang pada prinsip kebenaran dan keadilan?” katanya.
Dalam amanat tersebut disampaikan pula bahwa PERSAJA berkomitmen untuk menjaga kedaulatan hukum dengan mendorong Kejaksaan mendukung program-program pemerintah.
Sebagai organisasi profesi, PERSAJA mengambil peran strategis dalam mendorong reformasi sistem hukum pidana nasional dan menjadi wadah untuk mencurahkan ide serta gagasan pengembangan sistem hukum nasional.
Pada peringatan hari jadi ke-74 ini, PERSAJA diharapkan dapat melaksanakan peran strategisnya dalam menginternalisasi dan mengimplementasi transformasi Kejaksaan yang berkeadilan, humanis, akuntabel, dan modern. Dukungan organisasi terhadap transformasi Kejaksaan dapat diwujudkan melalui peningkatan kapasitas anggota, penguatan kode etik, dan advokasi kebijakan.
Acara ini juga menjadi ajang refleksi terhadap nilai-nilai Tri Krama Adhyaksa: Satya, Adhi, dan Wicaksana, serta merancang langkah-langkah strategis untuk menjadikan Kejaksaan Republik Indonesia sebagai institusi penegak hukum yang modern, humanis, dan berkeadilan.
Rangkaian peringatan HUT PERSAJA di Kejari Parepare tidak hanya terbatas pada upacara formal, tetapi juga diisi dengan kegiatan bakti sosial di panti asuhan, pemotongan tumpeng, dan pemusnahan barang bukti.